Loading...
Kamis, 21 Maret 2013

Ujian Allah Terhadap Jabatan

Allah SWT berfirman yang artinya;“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit bumi dan gunung-gunung maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yg berhak menerimanya dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Dan dalam hadits Rasulullah SAW;“tidak ada iman bagi orang yang tidak ada amanah baginya.” Dan hadits tanda orang munafiq yang tiga “Apabila bicara dia bohong apabila berjanji dia menyalahi apabila diberi amanah dia berkhianat.” 

Sesungguhnya perkara amanah adalah sesuatu yang besar. Langit bumi dan gunung-gunung merasa khawatir dan takut untuk memikulnya yang akhirnya dipikul oleh manusia??. Agar orang-orang yang menunaikannya naik derajatnya ke derajat mu’minin muttaqin dan turun orang yang menyia-nyiakannya ke asfalassafiliin .Sesungguhnya amanah itu ada didalam ibadah dan mu’amalat .Adapun amanah didalam ibadah adalah anda menunaikan -wahai kaum muslimin- dengan apa yang diwajibkan Allah kepadamu dengan ikhlash kepada-Nya dan mengikuti Rasul-Nya SAW tanpa adanya penambahan dan pengurangan menjunjung tinggi segala perintah menjauhi segala larangan kita takut kepada Allah secara sembunyi dan terang terangan kita takut kepadanya dihadapan manusia dan dalam kesendirian karena Allah mengetahui kedipan mata dan apa yg disembunyikan hati kita menyembah Allah seakan akan kita melihat-Nya jika kita tidak melihatnya maka sesungguhnya Dia melihatmu kita mengaplikasikan dua kaliamat syahadat mendirikan shalat menunaikan zakat puasa ramadhan berhaji ke baitullah dan ber’umrah dan menunaikan apa yang diwajibkan kepada kita dihadapan Tuhanmu karena ingin mendapatkan keridhaannya dan karena takut kemarahan dan kemurkaannya. Maka siapa yang seperti itu maka sesungguhnya dia telah menunaikan amanah dihadapan Tuhannya dan mendapatkan kenikmatan yang abadi dengan izin Allah. Dan adapun amanah didalam mu’amalat maka ruang lingkupnya sangatlah banyak sebagiannya adalah bahwa kita ber-mu’amalah dengan manusia sebagaimana kita menginginkan orang lain mempergaulimu seperti itu dari nasehat dan tutur kata dan memelihara hak-hak mereka yang berhubungan dengan harta ataupun bukan dari tiap sesuatu yg diberi amanah kepadanya baik secara lapaz maupun ‘urf . 

Amanah juga ada antara seseorang dan istrinya maka diwajibkan kepada masing-masing memelihara yang lain pada harta dan rahasianya maka janganlah menceritakan kepada seseorang tentang hal itu. Dalam sebuah hadits yang shahih dari nabi saw bersabda “Sesungguhnya sejahat-jahat manusia kedudukannya disisi Allah pada hari qiyamat adalah seorang laki laki yg berkumpul dgn istrinya dan kemudian salah satu dari keduanya membuka rahasia yang lainnya.” Amanah juga ada antara seseorang dengan temannya ia bercerita kepadanya tentang rahasianya yang ia ketahui bahwasanya ia tidak ingin orang lain mengetahui tentang hal itu kemudian ia berkhianat kepadanya tidak menunaikan sesuatu yang diamanahkan kepadanya membuka rahasianya serta menceritakannya kepada orang lain. Amanah juga ada dalam jual beli sewa-menyewa maka tidak boleh bagi pedagang mengkhianati pembeli dengan mengurangi takaran atau timbangan atau menambah harga atau menyembunyikan aib atau menyamarkan aqad. Pembeli tidak boleh mengkhianati penjual dengan mengurangi harga atau mengingkari tidak mau membayar hutang padahal dia mampu . Orang yang menyewakan juga tidak boleh mengkhianati penyewa dengan cara mengurangi harga atau mengingkarinya atau suatu mu’amalah yang merugikan penyewa baik itu berupa rumah tempat alat atau yang ditunggangi . Amanah juga terdapat dalam perwakilan dan kekuasaan maka wajib atas wakil melakukan yang terbaik dan ia tidak boleh berkhianat kepada orang yang mewakilkan kepadanya maka ia menjual barang milik muwakkil dalam perdagangannya lbh murah dari nilainya karena berkolusi dengan pembeli. Atau ia membelikan barang untuk muwakkil didalam pembeliannya lebih mahal dari harga semestinya karena berkolusi dengan penjual. Dan didalam kekuasaan tiap orang yang berkuasa atau sesuatu yang khusus atau umum maka ia diberi amanah yang wajib ditunaikannya Maka seorang qadhi adalah amin amir adalah amin pemimpin-pemimpin kantor dan direktur adalah amin. Mereka wajib melakukan segala hal yang berhubungan dengan kekuasaan mereka dengan yang lebih baik untuk kekuasaan mereka dan pada apa yang mereka diberi kekuasaan sebatas kemampuan mereka. Pengurus pengurus anak yatim mesjid dan orang-orang yang diberi wasiat mereka semua adalah amin wajib melaksanakan amanah dengan yang lebih baik. 

Ketahuilah bahwasanya sebagian dari amanah ada yang berhubungan dengan kebudayaan pendidikan dan pengajaran. Maka wajib atas orang yang melaksanakan itu baik itu pembuat-pembuat manhaj kepala-kepala bagian dan para pembimbing memelihara amanah dalam hal yang demikian itu dengan memilih manhaj yang benar serta pengajar pengajar yang baik membekali para pelajar dengan ilmu dan amal agama dan dunia ibadah dan akhlak. Dan sebagian dari amanah adalah memelihara ujian dari permainan dan menganggap remeh memelihara ujian dalam membuat soal yang sesuai kemampuan siswa pemikiran dan keilmuan. Karena soal-soal itu kalau ternyata diatas kemampuan mereka menyusahkan dan menghancurkan mental mereka serta menyia-nyiakan seluruh tahun ajaran mereka dan kalau ternyata lebih rendah dari kemampuan mereka maka soal soal itu memudharatkan pada keilmuan mereka secara umum . Dan sebagian dari memelihara ujian ketika menjawab pertanyaan pertanyaan adalah agar pengawas ujian tersebut cerdik dan tidak membiarkan satu kesempatan pun untuk bermain dan tidak berkoalisi dengan anak kerabatnya dan tidak pula kepada anak temannya karena mereka disini adalah sama semuanya sama sama berada dalam tanggung jawab pengawas. Memelihara ujian ketika mengoreksi jawaban adalah dengan mengoreksi lembaran jawaban dengan cermat dengan tidak melewati batas yang telah ditentukan dalam peraturan sehingga tidak menzdalimi seseorang atas yang lainnya dan menempati seseorang kecuali ditempat yang semestinya. Sesungguhnya kita terhadap amanah didalam ujian pada tiga tempat tadi maka semua itu untuk kemashlahatan semua umat kemashlahatan ilmu dan untuk kemashlahatan pelaksana ujian dengan menunaikan amanah atas mereka dan melepaskan tanggung jawab mereka dan untuk kebaikan siswa agar mendapatkan derajat keilmuan dan tidak adalah bagian mereka hanya ada pada kartu yang mereka bawa atau gelar yang tak ada maknanya dan juga adalah kemashlahatan ilmu sekiranya kuat dan bertambah tambah kebenaran.Ketika melaksanakan ujian kita tidak mementingkan banyaknya siswa yang lulus karena mutu lebih penting dari jumlah. Kalau mereka sedikit pada tahun ini mereka akan bertambah banyak pada tahun berikutnya sekiranya mereka selalu bersungguh sungguh dan menyiapkan diri utk menghadapai ujian.Semoga Allah memelihara kita dari menyia nyiakannya dan meremehkannya sesungguhnya Allah maha pemurah lagi mulia.
(sumber file al_islam.chm)

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP