Loading...
Kamis, 28 Maret 2013

Allah Maha Pengampun Atas Semua Dosa

Seorang yang pernah melakukan dosa seberapa pun besarnya, pastilah akan diampuni Allah SWT, selama dia mau bertaubat dengan memenuhi syarat-syaratnya.
Alih-alih marah kepada orang yang bertaubat, Allah SWT malah sangat berbahagia kepadanya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Dari Abi Hamzah Anas bin Malik Al-Anshari ra (pembantu Rasulullah SAW) berkata, "Sungguh Allah sangat berbahagia atas permohonan taubat hamba-Nya, lebih berbahagia dari bahagianya salah seorang kamu yang kehilangan untanya lalu menemukannya kembali." (HR Bukhari Muslim).

Di dalam kesempatan lain, Rasullah SAW juga bersabda:
Dari Abi Musa Abdullah bin Qais Al-Asy'ari ra. dari nabi SAW, beliau bersabda, "Sungguh Allah SWT menjulurkan kedua tangan-Nya pada malam hari orang-orang yang bermaksiat di waktu siang bertaubat. Dan Allah SWT menjulurkan kedua tangan-Nya pada siang hari orang-orang yang bermaksiat di waktu malam bertaubat." (HR Muslim)

Di dalam hadits riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa tatkala selesai mengeksekusi mati seorang wanita yang mengaku telah berzina, Rasulullah SAW kemudian menyalati jenazahnya. Umar ra bingung dan kontan mempertanyakannya, "Bagaimana Anda menshalati jenazahnya padahal dia seorang yang telah berzina?" Beliau SAW menjawab, "Sungguh wanita ini telah bertaubat dengan sebuah taubat yang bila taubatnya itu dibagikan kepada 70 orang penduduk Madinah, pasti masih sangat cukup untuk mereka."
Subhanalllah, sungguh besar keagungan-Nya. Dosa sebesar apapun bila seorang hamba datang kepada-Nya untuk bertaubat, pasti Allah berikan.
Bahkan dosa membunuh 100 nyawa sekalipun, tetap akan diberi ampunan dari Yang Maha Pengampun. Asalkan semua syaratnya dijalankan.

Imbangi Dosa dengan Pahala
Tidak ada salahnya bila untuk mengimbangi dosa yang pernah kita lakukan, kita berupaya berlomba menjaring pahala. Ada beberapa trik yang bisa dilakukan agar pahala bisa kita dapat dalam jumlah banyak dalam waktu singkat, bahkan tetap terus mengalir meski kita sudah wafat.
Misalnya bila Allah SWT meluaskan rezeki kita, maka kita bisa mendepositokan harta secara syariah dalam jumlah tak terbatas.Tiap saat berbuah bahkan tetap terus berbuah sepanjang masa, hingga akhir dunia. Meski jasad kita sudah hancur di alam kubur, meski nyawa sudah melayang, tetapi ruh kita akan tetap menerima pahala dari deposito harta yang pernah kita tanam.
Bentuknya yang paling lazim dalam bentuk wakaf, bisa berbentuk masjid di mana dari setiap pahala orang yang shalat di dalamnya, kita akan menerima 'fee' atau royalti atas kesertaan harta kita di dalam pembangunan masjid itu.
Atau bisa juga dalam bentuk sekolah atau pesantren yang melahirkan generasi Islam yang kuat. Setiap pahala yang diraih oleh tiap lulusan sekolah itu, maka ada bagian untuk kita sebagai royalti atas harta kita di dalam sekolah itu.

Bahkan bisa juga berbentuk perpustakaan Islam, di mana setiap orang yang mendapat pahala membaca di tempat itu, akan ikut memberikan fee pahala kepada kita.
Termasuk juga bila kita ikut andil mendirikan situs (website) Islam, yang isinya tentu demi menegakkan ajaran dan syariat Islam. Banyak orang yang menganggap kecil peran dakwah situs Islam. Sehingga di banyak kasus, sering kita saksikan situs-situs Islam muncul bak jamur di musim hujan, tetapi seiring dengan perjalanan waktu, satu per satu pun berguguran. Kendalanya sangat klasik, yaitu masalah yang itu-itu juga dan tidak jauh dari masalah dana.

Seandainya ada seorang muslim yang ingin menangguk pahala yang mengalir terus, tidak ada salahnya dia menyisihkan hartanya khusus untuk menghidupkan situs Islam. Sebab situs ini dibaca oleh jutaan manusia, dari mana saja dan kapan saja. Setiap satu manfaat yang didapat oleh pembaca, maka satu pahala akan secara otomatis terkirim kepada yang membiayai situs Islam itu. Kalau memang kita ingin dapat pahala sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya, mengapa kita tidak mendirikan situs Islam baru atau memperkokoh yang sudah ada?
Subhanallah...

Betapa banyak peluang menangguk pahala, tapi sayang sekali sedikit sekali yang tergerak untuk memanfaatkannya.
Semoga Allah SWT mengampuni dosa kita semua, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan semoga harta yang kita miliki ini bisa kita nafkahkan di jalan perjuangan menegakkan agama-Nya. Amien Ya Rabbal 'alamin.
Wallau a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc/Rumah Fiqih

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP